Kamis, 18 Februari 2010

Puisi..."Maaf tuk Berpisah"


sebatas puisi tuk selami hati...
inspirasi dr seorang "sahabat"


alhamdulillah ..ada hikmah..
yang menutup segala anganku yang salah..
dan menjawab segala pertanyaan yang belum mampu diterjemahkan oleh hati dan akal ku..

semoga hidayah ini dapat menjadi perisai bagiku..tuk tidak mengulanginya lagi..
cukup sekali saja hati ini tercabik oleh khilafku sendiri...

aku tidak akan menulis harapan pada kertas yang basah..
tapi akan ku tulis dan ku putuskan setelah kertas itu mengering...

betapa pentingnya kesucian hati itu...
karenanya bintik2 prasangka buruk itu tak tumbuh..dan tiada angan semu..

ini mungkin menjadi jawabnya..
waktu mulai berkata...
merubahnya seakan ku tak mengenalnya..
tak seperti dia yang dulu..

lembaran2 kertas yang tak kunjung mengering itu...
kini telah terbakar oleh api cemburu...
disaat kucari air..tuk memadamkannya..
yang tersisa hanyalah tetesan air mata kekecewaan...
air mata yang mengalir bersama kesedihan...
dan akhirnya lembaran2 kertas itu pun menjadi debu..

seandainya nanti ku tahu...
bahwa pandanganku tak semu...
dan telinga ini tak tertutup debu..
hingga ku yakin dr apa yang ku tahu tentang mu..
akan ku persembahkan satu baris kata untuk mu..
satu baris kata perpisahan..."SelamaT Tinggal Sahabat"

maaf atas segala khilaf diri…
ku harus yang mengakhiri segala beban hati ini…
inilah keterbatasan diri yang tak mampu tertutupi lagi…
hati yang terlanjur merapuh…karena goresan luka yang mendalam..
hingga tak mampu menyimpan secercah harapan...
akhirnya hanya satu ucapan maaf yang bisa ku berikan…
satu ucapan “maaf tuk berpisah”

berharap hati ini tetap terjaga…
agar tetap dalam kelembutannya..
agar tetap dalam kesuciannya..
agar tetap dalam ketentramannya..
dan agar semakin dekat dengan Mu..
hanya pada Mu Yaa Rabb..“Sang Penjaga Hati”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar