Kamis, 19 Juli 2012

CEMBURU

ANDA mungkin pernah merasakan cemburu pada pasangan. Tak perlu ragu mengakuinya. Kata orang, cemburu itu bagian dari cinta.

Cemburu muncul karena emosi seseorang yang takut kehilangan orang yang ia sayangi. Namun, perasaan itu ada tingkatannya. Cemburu bermula dari rasa khawatir yang kemudian meningkat.

Tapi, benarkah rasa cemburu pria dan wanita itu sama? Ternyata tidak.

Cemburu pada wanita
Cemburu pada wanita berawal dari kecurigaan atau kekhawatiran yang bermain di pikiran. Kekhawatiran itu muncul perlahan dan lama-lama menjadi sering. Muncullah pertanyaan-pertanyaan seperti "Apakah dia sungguh-sungguh mencintai aku?", "Apakah tidak ada wanita lain di hatinya?", atau "Bagaimana bila ada wanita lain yang lebih cantik?"

Tak semua wanita merespon cemburunya sama. Ada yang dapat mengendalikannya dengan berpikir positif. Ada pula yang merongrong pasangan sehingga pasangan merasa tertekan dan tidak bebas.

Cemburu pada pria
Sementara pria yang tengah dilanda rasa cemburu tak berpikir pasangannya akan kabur. Ia lebih merasa cemburu ketika sikap pasangannya berubah dan tidak hangat seperti biasa.

Di sini, pria bisa berubah lebih sensitif ketimbang wanita. Dan kepercayaan dirinya cenderung hilang saat merasa bahwa sikap pasangannya berubah. Bahkan, pada momen ekstrim, ia akan berpikir kehilangan pasangan.

Jadi, manakah yang lebih baik. Cemburu pada pria atau wanita?
Tak ada yang lebih baik. Dua bentuk kecemburuan tersebut bila berlebihan akan sama-sama merusak hubungan atau bahkan bisa menimbulkan kerugian baik materi maupun nyawa.

Masih ingat kan, kasus-kasus kriminal yang berawal dari kecemburuan dan berujung dengan kematian?

Lantaran itu, saat merasa cemburu lebih baik kita tetap berpikir positif. Jangan biarkan emosi meledak ledak sehingga hanya tersisa penyesalan pada akhirnya. (kpl/RRN)

PENETAPAN 1 RAMADHAN 1433 H

JAKARTA: Kementerian Agama akan melaksanakan sidang Isbat nanti malam (19/7/2012) untuk menentukan 1 Ramadhan 1433 H.


Sejumlah organisasi Islam, kecuali Muhammadiyah, akan mengikuti sidang tersebut, diantaranya Nahdlatul Ulama, PP Persatuan Islam (Persis), Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera, dan jamaah lainnya.

Diprediksikan, pemerintah akan mengacu pada penampakkan hilal yang nanti malam diprediksi masih kurang dari 2 derajat sehingga puasa akan dimulai pada 21 Juli lusa.

Penetapan 1 Ramadhan di Indonesia selalu mengundang polemik karena sejumlah organisasi menggunakan metode yang berbeda. Tahun ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menduga akan ada perbedaan.

Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengungkapkan setelah mengamati posisi bulan menyimpulkan jika nantinya akan ada potensi perbedaan dalam penetapan 1 Ramadhan.

Dari perjalanan bulan, diketahui bahwa pada maghrib akhir Sya’ban atau 19 Juli 2012 nanti bulan telah wujud atau tampak di Indonesia. Akan tetapi ketinggiannya kurang dari imkan rukyat. Ketentuan Imkan rukyat menggunakan kriteria yang disepakati ketinggian bulan minimal 2 derajat.

Nah, karena pada 19 Juli 2012 bulan sudah wujud tetapi kurang dari 2 derajat, maka pengguna hisab wujudul hilal akan menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 20 juli. Pengguna hisab wujudul hilal ini di antaranya adalah Muham­madiyah.

Sedangkan ormas yang menggunakan hisab imkan rukyat akan menetapkan 1 Ramadhan pada 21 Juli. Sementara itu, posisi hilal yang rendah tadi (antara 0-2 derajat) tidak mungkin akan berhasil di-rukyat pada 19 Juli.



Maka pengguna rukyat kemungkinan besar menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada 21 Juli. Pengguna rukyat ini di antaranya adalah pemerintah dan NU (Nahdlatul Ulama).

Pemerintah melalui Kemenag akan menjalankan pengamatan bulan atau rukyatul hilal pada 19 Juli 2012 nanti.

Thomas menyimpulkan Muhammadiyah berpotensi mengawali berpuasa ketim­bang ketetapan pemerintah yaitu pada 20 Juli 2012. Sementara pemerintah dan biasanya diikuti ormas-ormas lain terutama NU, akan menjalankan ibadah puasa mulai 21 Juli 2012.(api)