Rabu, 22 September 2010

Maaf - Memaafkan




Memaafkan adalah sebuah tindakan yang lumrah terjadi dalam seluruh kehidupan manusia. Bukankah kadang tanpa sadar kita juga berbuat salah pada orang lain. Bukankah kita juga pernah berbuat salah bahkan hanya dalam pikiran.

Selain itu kadang orang lainpun juga pernah berbuat salah apakah di sadari atau tidak. Kita juga harus belajar untuk memaafkan.

Di bawah ini adalah delapan alasan untuk memaaf dan langkah-langkah untuk meminta maaf. Semoga bermanfaat.(red)

Delapan Alasan Untuk MEMAAFKAN

1.Tidak mau memaafkan ibarat meminum racun, tapi mengharapkan orang lain mati

2.Memaafkan itu mudah. Bayangkan situasi yang hendak anda maafkan, lalu tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya bersedia membuang-buang energi hanya untuk menggendong ‘ terus masalah ini dengan tidak mau memaafkan?”

3.Memaafkan membuat anda fokus pada masa depan yang lebih baik dan menghentikan pikiran-pikiran buruk pada situasi yang membuat anda marah atau merasa di sakiti.

4.Menurut penelitian,memaafkan bisa menurunkan derajat kemarahan dan permusuhan, meningkatkan perasaan cinta, memperbaiki kemampuan mengendalikan kemarahan, meningkatkan kapasitas untuk di percaya, memperbaiki kesehatan tubuh, dan menyehatkan jiwa.

5.Tidak mau memaafkan berarti menyiksa diri selamanya.

6.Memaafkan adalah kunci kebahagiaan yang membawa anda pada rasa damai dan sejahtera.

7.Memaafkan adalah senjata yang dapat memutuskan lingkaran kebencian, dendam, marah,dan rasa pahit.

8.Tidak memaafkan berarti merasa diri lebih hebat daripada Tuhan. Tuhan yang Maha Pencipta mau memaafkan segala dosa umatnya. Lalu mengapa kita manusia yang tidak luput dari kesalahan tidak bias menerima bahwa orang lain juga bias berbuat salah?

Lima Langkah Meminta Maaf

Meminta maaf adalah satu langkah suatu langkah pembebasan hati sekaligus pembuka komunikasi. Agar permintaan maaf tidak berubah menjadi pertengkaran atau hal negatif lain, cobalah langkah berikut :

* Sebelum meminta maaf, tentukan apa yang harus anda lakukan untuk mengganti kerugian orang yang telah anda sakiti.
* Melihat dengan hati-hati, apakah ganti rugi dapat memperbaiki keadaan atau justru membuka luka lama.
* Jika sudah siap, mintalah maaf untuk suatu kesalahan yang anda perbuat. Meminta maaf pada orang yang telah anda sakiti dengan pernyataan yang sangat umum seperti “maaf lahir batin” justru dapat membuatnya merasa tertekan karena harus bertanggung jawab. Permintaan maaf yang spesifik berarti, “Maafkan saya karena berkata kasar pada arisan yang lalu” lebih memudahkannya untuk mengekspresikan perasaannya.
* Tawarkan ganti rugi. Tetap tenang dan jangan berharap situasi akan mencair seperti dulu.
* Bersiaplah menghadapi resiko permintaan maaf dan ganti rugi di tolak. Jangan marah, karena mungkin orang yang anda mintai maaf masih butuh waktu untuk pulih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar