Minggu, 11 April 2010

Etika Hidup Bertetangga



1. Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, sebagaimana di
dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu : “....Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memu-liakan
tetangganya”. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “hendaklah ia
berprilaku baik terhadap tetangganya”. (Muttafaq’alaih).

2. Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita,
tidak membuat mereka tertutup dari sinar matahari atau udara, dan
kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah
miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.

3. Hendaknya Kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di
rumah. Kita jaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan
orang jahil; dan hendaknya kita ulurkan tangan bantuan dan
pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan
mata kita dari wanita mereka dan merahasiakan aib mereka.

4. Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu mereka,
seperti suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan
melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi
mereka. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:
“Demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman; demi Allah,
tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa, wahai Rasulullah? Nabi menjawab:
“Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena
perbuatan-nya”. (Muttafaq’alaih).

5. Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka,
dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah
yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa
maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.

6. Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu Dzarr:
“Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka
perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu”. (HR. Muslim).

7. Hendaknya kita turut bersuka cita di dalam kebahagiaan mereka
dan berduka cita di dalam duka mereka; kita jenguk bila ia sakit, kita
tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik bila menjumpainya; dan
hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Hal-hal seperti itu
mudah membuat hati mereka jinak dan sayang kepada kita.

8. Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka
dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita
tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.

9. Hendaknya kita sabar atas prilaku kurang baik mereka terhadap
kita. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Ada tiga
kelompok manusia yang dicintai Allah.... –Disebutkan di antaranya-
:Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu)
oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga
keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya”. (HR.
Ahmad)

Diambil dari :
Al-Qismu Al-Ilmi, penerbit Dar Al-Wathan, Saudi Arabia
Karangan :
Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz

sahabat..semoga tulisan ini bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar